Hmm,,
mungkin banyak yang bertanya siapakah sosok Jecko Siompo..
Koreografer yang memiliki nama Jeck Kurniawan Siompo Pui,
lebih dikenal sebagai Jecko Siompo dan kami siasa memanggilnya abang Jecko atau
Opa. Lahir di 1975 di Jayapura dan pernah tinggal dipedalaman wamena. Semasa kecil belajar tari disanggar
tari tradisonal “Rawori Dok 8 Bawah–Jayapura”. Setelah menyelesaikan sekolah di
SMA Negeri 2 Jayapura Utara, melanjutkan kuliah di jurusan tari IKJ pada tahun
1994. Tahun 1999 belajar tari Hip-Hop di Portland Maine-USA, kemudian pada
tahun 2002 mendapatkan beasiswa dari Goethe Institute-Jakarta untuk belajar
di Folkwang Tanz Studio-Jerman. Semasa mengabdikan hidupnya di Jakarta telah
tampil menari di Malaysia, Singapore, Jepang, Jerman, Denmark, Australia, USA,
Perancis, Taiwan, Hongkong, Rusia. Tari tradisi dan budaya lokal sukunya
menjadi pengaruh kuat dan menjadi bahan bakar utama dalam setiap karyanya
sehingga menjadi garapan yang unik dan memberi ciri atau gaya dalam karyanya.
Menurut Jecko Siompo menari adalah fitur konstan sepanjang masa kecil dan
kehidupan remaja. Jecko tumbuh dan tinggal berpindah-pindah. Jecko pernah
tinggal di pesisir pantai Fak-Fak kota kelahirannya. Pernah tinggal di ibukota
Jayapura dan tinggal di pedalaman Wamena yang merupakan daratan tinggi
pegunungan yang jelas memiliki perbedaan dalam budaya, kebiasaan, cara bertahan
hidup, hingga pola berfikir masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Semenjak
beberapa tahun lalu, Jecko sudah menancapkan “Merah Putih”-nya di dunia tari
internasional. Karyanya pernah mampir di Kampnagel Theatre Hamburg Jerman
(2010), tampil di Esplanade dalam rangka Singapore Art Festival (2009),
menghadiri Pasific Dance Platform dalam Hongkong Arts Festival (2009), dan “dB
Art festival” di Osaka Jepang (2008). Beberapa penghargaan pun melengkapi
debutnya sebagai seniman tari. Seperti anugerah Juara umum Lomba Koreografi GKJ
(1997), koreografer Terbaik Pentas Tari Dinas Kebudayaan Jakarta (2000),
terpilih sebagai 20 Pemuda Berprestasi di Indonesia dai dicatat dalam buku Catatan Emas: Kisah 20 Pemuda Indonesia yang Mengukir
Sejarah, dan
sebagai salah satu dari empat Pemuda Berprestasi dari Indonesia yang tercatat
dalam buku Young South Asia.
Sebagai seorang penari, ia telah berpartisipasi dalam
produksi oleh kedua seniman Indonesia yang terkenal Sardono W. Kusumo dan Boi
G. Sakti dan koreografer internasional seperti Peter Chin (Kanada) lokal dan
luar negeri. Koreografi Nya meliputi Impian (1995), Kontemp Error (1995), Manusia
Got (1996), Goda (1997), Ini Budi (1997), Irian Zoom In (1998), Asmat
Dani (1999), Obahorok, Buto Huruf (2000), Unanuk (2001), Tikus-Tikus (2003), Di
Kamar Aku kost Mengganti Baju (2004), Di Depan Papua (2005) dan Terima Kos
(2007), What
Existed (2008), Behind Is In Front (2008), Betamax To DVD (2010), Exit Room(2010), We Came Fromm The East
(2011).
Pada tahun 2002, Jecko Siompo diberikan beasiswa oleh
Goethe-Institut untuk belajar tari teater di Jerman. Dia telah berpartisipasi
dalam forum festival tari internasional dan seni baik di dalam Indonesia dan di
Asia, Eropa, Australia dan AS. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Jecko telah menampilkan
karya-karyanya di Arts Summit Indonesia V di Jakarta (2007), 5 PIECES : New
Dance Indonesia in Singapore (2007), Gelar Koreografi Kota DKJ (2007), LIVE ART
in Thailand-Bangkok (2007), Osaka Asia Contemporary Dance festival in
Osaka-Jepang (2007), Asia Dance Conference in Tokyo-Jepang (2007),
International Dance Festival 2007 Jecko Menampilkan karyanya Matahari Itu
Terbit di Papua, dB Physical Arts Festival-OSAKA BABA di Osaka-Jepang (2008),
ENCOUNTER-Dance ASIA in Tokyo-Jepang (2008), DANCE WAVE FUKUOKA ’07-Asia
Contemporary Dance Now! In Fukuoka-Jepang (2008), Opening Salihara Festival di
Jakarta (2008), forum Pacific Dance Platform-Hongkong Arts Festival in Hongkong
(2009), menampilkan karya Terima Kost (revised), Singapore Arts Festival di
Esplanade Theater 27-28 Mei 2009, menampilkan Betamax To DVD, di Indonesian
Dance Festival (IDF) 2010 yang ke-10 di Taman Ismail Marzuki. Menampilkan We
Came From The East, di Wold Premiere di Kampnagel, Hamburg - Jerman. Tanzim
August berlin festival, Tanggal 18, 19 Agustus 2011 di Hebbel Am Uffer, Berlin-
Jerman. Singapore dan Ce Festival, tanggal 11-12 Oktober 2011 di Esplanade,
Singapore. Melbourne International Arts Festival tanggal 19, 20, 21, 22 Oktober
2011 di Australia.
Siapa yang mengira sosok sederhana ini telah memiliki segudang prestasi. siapa yang mengira sosok Jecko keecil dulu yang tinggal di pedalaman Wamena kini telah menjadi sosok Jecko yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. kini Jecko Siompo
memiliki team menarinya yang bernama Jeckos Dance yang kesempatan untuk mementaskan karyanya berjudul “MENTARI BERSINAR DI PAPUA”
berkolaborasi dengan FUNKY PAPUA dan MICKY IDOL. Mereka adalah seniman yang
berasal dari Papua. Tari ini akan ditarikan oleh 100 penari Jeckos Dance di
Istana Negara pada 17 Agustus 2011 dalam acara memperingati HUT Republik
Indonesia yang ke 66 di Istana Negara. Tari ini akan dipentaskan pada sore hari
saat upacara penurunan bendera dan disaksikan oleh Presiden SBY, Wapres dan
keluarga besar Istana Negara. dan lecicu sendiri mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam Jeckos Dance dan menarikan karya Jecko Siompo..
|
Jeckos Dance bersama bapak Felix Wanggai dan istri |
|
Micky Idol |
|
ALBERT pemeran film DENIAS, ITHAMAR putri dari EDO KONDOLOGIT dan MICKY IDOL |
|
Jeckos Dance |
|
FUNKY PAPUA |
|
pemusik Jeckos Dance |
KAMU kok tau abang jecko sih, jarang loh yang mengenal sosok dancer tertama seindonesia ini. kamu juga dancer yah.
BalasHapuskamu cantik dech...
BalasHapusmanggilnya bukan abang tapi "Pace Jecko". saya salah satu dancer JeckosDance :)
BalasHapusHormat Buat Opa....
BalasHapusSalam sayang selalu buat Beliau...
Good luck om jecko
BalasHapusdan bapa didi siompo
by: kel.besar siompo di NAMLEA
Good luck om jecko
BalasHapusdan bapa didi siompo
by: kel.besar siompo di NAMLEA