Jumat, 27 Januari 2012

KANGGURU dari PAPUA itu bernama JECKO SIOMPO..



Hmm,, mungkin banyak yang bertanya siapakah sosok Jecko Siompo..
Koreografer yang memiliki nama Jeck Kurniawan Siompo Pui, lebih dikenal sebagai Jecko Siompo dan kami siasa memanggilnya abang Jecko atau Opa. Lahir di 1975 di Jayapura dan pernah tinggal dipedalaman wamena. Semasa kecil belajar tari disanggar tari tradisonal “Rawori Dok 8 Bawah–Jayapura”. Setelah menyelesaikan sekolah di SMA Negeri 2 Jayapura Utara, melanjutkan kuliah di jurusan tari IKJ pada tahun 1994. Tahun 1999 belajar tari Hip-Hop di Portland Maine-USA, kemudian pada tahun 2002 mendapatkan beasiswa dari Goethe Institute-Jakarta untuk belajar di Folkwang Tanz Studio-Jerman. Semasa mengabdikan hidupnya di Jakarta telah tampil menari di Malaysia, Singapore, Jepang, Jerman, Denmark, Australia, USA, Perancis, Taiwan, Hongkong, Rusia. Tari tradisi dan budaya lokal sukunya menjadi pengaruh kuat dan menjadi bahan bakar utama dalam setiap karyanya sehingga menjadi garapan yang unik dan memberi ciri atau gaya dalam karyanya. Menurut Jecko Siompo menari adalah fitur konstan sepanjang masa kecil dan kehidupan remaja. Jecko tumbuh dan tinggal berpindah-pindah. Jecko pernah tinggal di pesisir pantai Fak-Fak kota kelahirannya. Pernah tinggal di ibukota Jayapura dan tinggal di pedalaman Wamena yang merupakan daratan tinggi pegunungan yang jelas memiliki perbedaan dalam budaya, kebiasaan, cara bertahan hidup, hingga pola berfikir masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Semenjak beberapa tahun lalu, Jecko sudah menancapkan “Merah Putih”-nya di dunia tari internasional. Karyanya pernah mampir di Kampnagel Theatre Hamburg Jerman (2010), tampil di Esplanade dalam rangka Singapore Art Festival (2009), menghadiri Pasific Dance Platform dalam Hongkong Arts Festival (2009), dan “dB Art festival” di Osaka Jepang (2008). Beberapa penghargaan pun melengkapi debutnya sebagai seniman tari. Seperti anugerah Juara umum Lomba Koreografi GKJ (1997), koreografer Terbaik Pentas Tari Dinas Kebudayaan Jakarta (2000), terpilih sebagai 20 Pemuda Berprestasi di Indonesia dai dicatat dalam buku Catatan Emas: Kisah 20 Pemuda Indonesia yang Mengukir Sejarah, dan sebagai salah satu dari empat Pemuda Berprestasi dari Indonesia yang tercatat dalam buku Young South Asia.
Sebagai seorang penari, ia telah berpartisipasi dalam produksi oleh kedua seniman Indonesia yang terkenal Sardono W. Kusumo dan Boi G. Sakti dan koreografer internasional seperti Peter Chin (Kanada) lokal dan luar negeri. Koreografi Nya meliputi Impian (1995), Kontemp Error (1995), Manusia Got (1996), Goda (1997), Ini Budi (1997), Irian Zoom In (1998), Asmat Dani (1999), Obahorok, Buto Huruf (2000), Unanuk (2001), Tikus-Tikus (2003), Di Kamar Aku kost Mengganti Baju (2004), Di Depan Papua (2005) dan Terima Kos (2007), What Existed (2008), Behind Is In Front (2008), Betamax To DVD (2010), Exit Room(2010), We Came Fromm The East (2011).
Pada tahun 2002, Jecko Siompo diberikan beasiswa oleh Goethe-Institut untuk belajar tari teater di Jerman. Dia telah berpartisipasi dalam forum festival tari internasional dan seni baik di dalam Indonesia dan di Asia, Eropa, Australia dan AS. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Jecko telah menampilkan karya-karyanya di Arts Summit Indonesia V di Jakarta (2007), 5 PIECES : New Dance Indonesia in Singapore (2007), Gelar Koreografi Kota DKJ (2007), LIVE ART in Thailand-Bangkok (2007), Osaka Asia Contemporary Dance festival in Osaka-Jepang (2007), Asia Dance Conference in Tokyo-Jepang (2007), International Dance Festival 2007 Jecko Menampilkan karyanya Matahari Itu Terbit di Papua, dB Physical Arts Festival-OSAKA BABA di Osaka-Jepang (2008), ENCOUNTER-Dance ASIA in Tokyo-Jepang (2008), DANCE WAVE FUKUOKA ’07-Asia Contemporary Dance Now! In Fukuoka-Jepang (2008), Opening Salihara Festival di Jakarta (2008), forum Pacific Dance Platform-Hongkong Arts Festival in Hongkong (2009), menampilkan karya Terima Kost (revised), Singapore Arts Festival di Esplanade Theater 27-28 Mei 2009, menampilkan Betamax To DVD, di Indonesian Dance Festival (IDF) 2010 yang ke-10 di Taman Ismail Marzuki. Menampilkan We Came From The East, di Wold Premiere di Kampnagel, Hamburg - Jerman. Tanzim August berlin festival, Tanggal 18, 19 Agustus 2011 di Hebbel Am Uffer, Berlin- Jerman. Singapore dan Ce Festival, tanggal 11-12 Oktober 2011 di Esplanade, Singapore. Melbourne International Arts Festival tanggal 19, 20, 21, 22 Oktober 2011 di Australia.

Siapa yang mengira sosok sederhana ini telah memiliki segudang prestasi. siapa yang mengira sosok Jecko keecil dulu yang tinggal di pedalaman Wamena kini telah menjadi sosok Jecko yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. kini Jecko Siompo memiliki team menarinya yang bernama Jeckos Dance yang kesempatan untuk mementaskan karyanya berjudul “MENTARI BERSINAR DI PAPUA” berkolaborasi dengan FUNKY PAPUA dan MICKY IDOL. Mereka adalah seniman yang berasal dari Papua. Tari ini akan ditarikan oleh 100 penari Jeckos Dance di Istana Negara pada 17 Agustus 2011 dalam acara memperingati HUT Republik Indonesia yang ke 66 di Istana Negara. Tari ini akan dipentaskan pada sore hari saat upacara penurunan bendera dan disaksikan oleh Presiden SBY, Wapres dan keluarga besar Istana Negara. dan lecicu sendiri mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam Jeckos Dance dan menarikan karya Jecko Siompo..
Jeckos Dance bersama bapak Felix Wanggai dan istri
Micky Idol
ALBERT pemeran film DENIAS, ITHAMAR putri dari EDO KONDOLOGIT dan MICKY IDOL



Jeckos Dance



FUNKY PAPUA

pemusik Jeckos Dance

6 komentar:

  1. KAMU kok tau abang jecko sih, jarang loh yang mengenal sosok dancer tertama seindonesia ini. kamu juga dancer yah.

    BalasHapus
  2. manggilnya bukan abang tapi "Pace Jecko". saya salah satu dancer JeckosDance :)

    BalasHapus
  3. Hormat Buat Opa....
    Salam sayang selalu buat Beliau...

    BalasHapus
  4. Good luck om jecko
    dan bapa didi siompo

    by: kel.besar siompo di NAMLEA

    BalasHapus
  5. Good luck om jecko
    dan bapa didi siompo

    by: kel.besar siompo di NAMLEA

    BalasHapus