dhadhak merak |
Reyog Ponorogo merupakan bentuk karya seni yang secara
estetis dinikmati manusia. Menurut Smith (1985:6) bentuk adalah pernyataan
berbagai macam elemen yang didapatkan secara kolektif melalui vitalitas
estetis. Dengan demikian didalam seni terdapat elemen-elemen yang mempunyai
nilai estetis yang dapat dinikmati manusia. Tari tradisi merupakan salah satu
bentuk dari Foklor yang berfungsi di masyarakat.
Berikut diuraikan elemen pokok dan elemen pendukung seni
pertunjukan Reyog Ponorogo;
Elemen pokok tari adalah gerak. Gerak tubuh penari berfungsi
sebagai media ekspresi seniman untuk mengungkapkan kehendaknya.
Pementasan Reyog Ponorogo dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Tari lepas
- Tari iring-iring panaragan
- Tari utuh/merak tarung
Dalam tari utuh/merak tarung adalah penampilan reyog secara
utuh, yang berisi peperangan antar tokoh.
Seluruhnya terdiri dari 4 tarian, yaitu:
- Tarung antara dua dhadhak merak
- Tarung antara 2 dhadhak merak dan 2 jathilan
- Tarung antara 2 dhadak merak dengan Pujangganong
- Tarung antara 2 dhadak merak dengan Klana Sewandana
Adapun iring-iring Panaragan merupakan tarian pada adegan
terakhir yang ditarikan oleh semua penari dengan karakter masing-masing.
iring-iring membentuk barisan atau pawai penutup seluruh adegan.
Sayang sekali rasanya, dalam “Gelar Budaya Nusantara di
Taman Mini Indonesia Indah, 2012 penonton hanya dapat menikmati satu babak atau
tarian dari seluruh rangkaian seni pertunjukan Reyog Ponorogo. Yaitu “Tarung antara
dua dhadhak merak”. Itupun gerakan yang dilakukan para pelaku tidak terlalu
jelas, beberapa penari yang menggunakan dhadhak merak lebih sering menari solo
secara bergantian dan di akhiri oleh arak-arakan keliling komplek monumen tugu
api Pancasila.
Saya termasuk penonton yang kecewa, saya berharap dapat melihat
keseluruhan rangkaian seni pertunjukan seni reyog ponorogo. Karena jelas sekali
didalam poster logonya disebutkan tema dari Gelar Budaya Nusantara - “Ritus-Ritus Budaya Pangan Nusantara”. Nah jika
penikmat seni hanya menonton setengah-setengah, apakah visi dan misi dari tema
itu akan sampai pada khalayak umum? Lalu apa hubungannya seni pertunjukan Reyog
Ponorogo dengan ritus-ritus budaya pangan nusantara?
kurang lebih ini adalah pertunjukan reyog ponorogo secara utuh (gambar diambil dari lapansari.wordpress.com) |
Memang saya agak kecewa, karena menurut saya ini adalah
moment yang sangat bagus, banyak para penikmat seni yang datang. Tidak hanya
dari para teman seniman, pers media, tetapi juga masyarakat yang awam dengan kebudayaan
Indonesia.
Tapi saya tetap bangga bisa menonton secara langsung acara
ini dari dekat, karena masih ada 6 kesenian lainnya yang sangat unik. Contohnya
“Ritual Upacara Adat Seren Tahun dari Kasepuhan Banten Kidul” dan juga ada dari
profinsi Kalimantan Timur, NTT, dll yang akan saya ulas di posting lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar