ini baru beberapa
kalinya saya ikut menjadi ZOO INTERPRETER..
dan akhirnya,,, saya tau
bagaimana rasanya!!
dan saya menjadi bagian dari agen perubahan untuk
perlindungan Orangutan dan hutan di Indonesia.
saat berjaga dikandang zidane dan putu |
saya
bangga menjadi Zoo interpreter.
saya memang tidak dapat membantu secara langsung menyelamatkan orangutan dipulau Borneo.
tapi
dari sini saya dapat membantu menyelamtakan orangutan dengan cara memberi edukasi pada pengunjung di
Taman Marga Satwa Ragunan Ragunan.
ada 3 kandang besar yang biasa dikunjungi oleh pengunjung selain pusat primata..
ada 3 kandang besar yang biasa dikunjungi oleh pengunjung selain pusat primata..
saya dan teman-teman dapat memberikan edukasi bahwa betapa
berbahayanya dampak dari memberi makan orangutan secara sembarangan.
di hari ke dua saya menjadi zoo interpreter saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan dihati..
miris rasanya!!
saat saya melihat
dengan mata kepala saya sendiri ada seorang bapak-bapak melempari orangutan
dengan sepuntung rokok yang masih menyala..
naluri kemanusiawian saya keluar begitu saja!!
naluri kemanusiawian saya keluar begitu saja!!
saya marah, dan sulit
rasanya menahan emosi.
saya bertanya-tanya
dalam hati..
"APA YANG
SEBENERNYA TERJADI??"
kejadian ini kesalahan
siapa? bapak-bapak pelempar rokok kah? atau kita?
saat saya bertanya dan
memberi edukasi, bapak itu hanya tersenyum, meminta maaf dan berkata bahwa
beliau pernah melihat orangutan bisa merokok"
kejadian ini kesalahan
siapa? bapak-bapak pelempar rokok kah? atau kita?
saya sampai
bertanya-tanya dalam hati, apakah bapak tersebut tak mempunyai naluri seperti
yang saya rasakan sebagai manusia semestinya??
atau ini kesalahan
dari pawang-pawang yang mengajarkan orangutan yang dilihat bapak tersebut untuk
merokok?
ohya.. bukankah
orangutan adalah mahluk yang sangat pintar? tanpa diajarkan, hanya dengan melihat saja
dan memperhatikan, orangutan dapat mengikuti gerak gerik dan kebiasaan
manusia..
dan, ini bukan lagi
tentang SALAH SIAPA??
tapi bagaimana kita
seorang zoo interpreter dapat memberi edukasi pada pengunjung untuk tidak
melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. ya, walau lebih sering terjadi pada kita
adalah "kecolongan".
saat kita sedang
memberi edukasi pada satu titik fokus pengunjung yang satu, titik fokus pengunjung
lainnya dapat melakukan hal apa saja pada orangutan.
dan itu
menjadi alasan klise yang tiap minggu'nya menjadi sesuatu yang selalu kita bahas di topik evaluasi.
dan ini yang masih
menjadi PE'ER kita sebagai zoo interpreter..
ini mimpi saya sebagai seorang guru..
saya, saya adalah
seorang guru.. seorang pendidik..
saya bisa sedikit
membantu teman teman COP untuk mencari agen-agen perlindungan orangutan dan
hutan Indonesia..
dengan mengenalkan
tentang ORANGUTAN pada peserta didik.
saat mereka sudah
mulai mengenal, saya dapat memberi rangsang pada mereka untuk ingin tau lebih
banyak tentang orangutan.
saat rasa ingin tau
mereka lebih besar, saya akan mencoba menumbuhkan rasa cinta mereka pada
orangutan dan hutan Indonesia.
dari satu kelas yang
saja didik ada sekitar 30 siswa, dan dalam satu sekolah saya dapat mengajar beberapa
kelas..
saya juga tidak hanya
mengajar di satu sekolah, jadi bayangkan saja..
ada berapa banyak
calon agen perubahan untuk perlindungan orangutan dan hutan Indonesia..
dari satu peserta
didik, secara tidak langsung mereka juga akan melakukan hal yang sama seperti
yang saya lakukan..
mereka bisa mengajak
teman sebaya'nya, bahkan saudara-saudaranya, juga ayah dan ibu'nya..
setidaknya dari
banyaknya peserta didik, nantinya bisa saja salah satu'nya akan meneruskan
tugas kita di COP maupun di masyarakat di beberapa tahun kemudian kelak..
semoga dapat menjadi
nyata.. AMIN
dan kita masih terus
mencari agen-agen baru untuk bergabung bersama kami sebagai ZOO INTERPRETER di
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta..
silahkan kunjungji:
www.cop.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar