Senin, 21 Mei 2012

begini rasanya menjadi ZOO INTERPRETER - COP (Centre for Orangutan Protection)


ini baru beberapa kalinya saya ikut menjadi ZOO INTERPRETER..
dan akhirnya,,, saya tau bagaimana rasanya!!

dan saya menjadi bagian dari agen perubahan untuk perlindungan Orangutan dan hutan di Indonesia.


saat berjaga dikandang zidane dan putu

saya bangga menjadi Zoo interpreter. 
saya memang tidak dapat membantu secara langsung menyelamatkan orangutan dipulau Borneo.
tapi dari sini saya dapat membantu menyelamtakan orangutan dengan cara memberi edukasi pada pengunjung di Taman Marga Satwa Ragunan Ragunan.
ada 3 kandang besar yang biasa dikunjungi oleh pengunjung selain pusat primata..
saya dan teman-teman dapat memberikan edukasi bahwa betapa berbahayanya dampak dari memberi makan orangutan secara sembarangan.


di hari ke dua saya menjadi zoo interpreter saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan dihati..

miris rasanya!!
saat saya melihat dengan mata kepala saya sendiri ada seorang bapak-bapak melempari orangutan dengan sepuntung rokok yang masih menyala..
naluri kemanusiawian saya keluar begitu saja!!
saya marah, dan sulit rasanya menahan emosi. 
saya bertanya-tanya dalam hati..
"APA YANG SEBENERNYA TERJADI??"
kejadian ini kesalahan siapa? bapak-bapak pelempar rokok kah? atau kita?


saat saya bertanya dan memberi edukasi, bapak itu hanya tersenyum, meminta maaf dan berkata bahwa beliau pernah melihat orangutan bisa merokok"

saat berjaga dikandang lita dan simba terjadilah hal yang tidak diinginkan

kejadian ini kesalahan siapa? bapak-bapak pelempar rokok kah? atau kita?
saya sampai bertanya-tanya dalam hati, apakah bapak tersebut tak mempunyai naluri seperti yang saya rasakan sebagai manusia semestinya??
atau ini kesalahan dari pawang-pawang yang mengajarkan orangutan yang dilihat bapak tersebut untuk merokok?
ohya.. bukankah orangutan adalah mahluk yang sangat pintar? tanpa diajarkan, hanya dengan melihat saja dan memperhatikan, orangutan dapat mengikuti gerak gerik dan kebiasaan manusia..

dan, ini bukan lagi tentang SALAH SIAPA??
tapi bagaimana kita seorang zoo interpreter dapat memberi edukasi pada pengunjung untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. ya, walau lebih sering terjadi pada kita adalah "kecolongan".
saat kita sedang memberi edukasi pada satu titik fokus pengunjung yang satu, titik fokus pengunjung lainnya dapat melakukan hal apa saja pada orangutan.
dan itu menjadi alasan klise yang tiap minggu'nya menjadi sesuatu yang selalu kita bahas di topik evaluasi.
dan ini yang masih menjadi PE'ER kita sebagai zoo interpreter..


ini mimpi saya sebagai seorang guru..
saya, saya adalah seorang guru.. seorang pendidik..
saya bisa sedikit membantu teman teman COP untuk mencari agen-agen perlindungan orangutan dan hutan Indonesia..
dengan mengenalkan tentang ORANGUTAN pada peserta didik.
saat mereka sudah mulai mengenal, saya dapat memberi rangsang pada mereka untuk ingin tau lebih banyak tentang orangutan.
saat rasa ingin tau mereka lebih besar, saya akan mencoba menumbuhkan rasa cinta mereka pada orangutan dan hutan Indonesia.
dari satu kelas yang saja didik ada sekitar 30 siswa, dan dalam satu sekolah saya dapat mengajar beberapa kelas..
saya juga tidak hanya mengajar di satu sekolah, jadi bayangkan saja..
ada berapa banyak calon agen perubahan untuk perlindungan orangutan dan hutan Indonesia..
dari satu peserta didik, secara tidak langsung mereka juga akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan..
mereka bisa mengajak teman sebaya'nya, bahkan saudara-saudaranya, juga ayah dan ibu'nya..
setidaknya dari banyaknya peserta didik, nantinya bisa saja salah satu'nya akan meneruskan tugas kita di COP maupun di masyarakat di beberapa tahun kemudian kelak..


semoga dapat menjadi nyata.. AMIN

dan kita masih terus mencari agen-agen baru untuk bergabung bersama kami sebagai ZOO INTERPRETER di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta..
silahkan kunjungji: www.cop.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar